Dakota vs. Bellagio: Ketika Cinta Harus Memilih

November 26, 2011 204 Comments

OK, baru dikasih lagi Blackberry 9790 Bellagio. Gw mau coba review, tapi sebagai orang awam. Kalo mau tahu lebih dalam secara spesifikasi, fitur, dll, gw saranin cari review dari profesional, OK?Kalo belum baca review Dakota gw sebelumnya, gw saranin baca dulu (Review Awam Dakota) soalnya untuk review Bellagio ini gw gak akan mengulangi lagi pembahasan soal OS7 atau liquid graphics yang sudah ada di Dakota.

Let’s start.

PENAMPILAN FISIK

Ketika pertama kali gw memegang Bellagio, maka yang kepikiran pertama adalah “kecil ya”. Ini tentunya karena sudah 2 bulan gw pake Dakota, yang ukurannya memang paling besar dari semua BB saat ini (dia sebanding dengan Bold pertama seri 9000). Tapi ukuran sebenarnya kurang lebih sama dengan Onyx.

Dari kiri ke kanan: Onyx, Bellagio, Dakota

Dari sekilas pandang saja, terlihat jelas perbedaan ukuran Bellagio vs. Dakota – bagaikan melihat Choky Sitohang dan Ivan Gunawan berdiri bersebelahan. Tetapi dari sini terlihat keunggulan Dakota: layar dan keyboard yang lebih besar. Dakota memiliki layar 2.8 inch, Bellagio 2.45 inch (sebesar Onyx), dan percayalah bahwa ini SIGNIFIKAN. Keyboard Dakota juga lebih superior karena besar dan lapang, sementara keyboard Bellagio lebih kecil dan lebih rapat. Tentunya konsekuensi lain adalah Dakota juga terasa lebih berat dibandingkan Bellagio.

Tetapi pembandingan langsung Dakota vs. Bellagio mungkin tidak terlalu tepat, karena sebenarnya Bellagio diposisikan sebagai penerus Onyx. Jadi bagaimana kalo kita bandingkan dengan Onyx?

Kalo dilihat tampang depang, memang Onyx dan Bellagio mirip sekali. Jadi jangan harap ada perubahan muka revolusioner seperti Syahrini sebelum dan sesudah ngetop. Bellagio ya terlihat seperti Blackberry pada umumnya (kecuali Torch dan Monza). Tetapi dalam dimensi ketebalan, terlihat perbedaan jelas dari Onyx, di mana Bellagio terlihat lebih tipis, lebih sexy, dan jadinya lebih RINGAN. Tipis ini penting buat gw yang suka masukin hape ke saku celana, karena jadinya tidak ada lagi jendolan mencurigakan dari saku celana.

Kiri: Onyx, Kanan: Bellagio

Pokoknya kalo ngeliat tipisnya Bellagio, Onyx bisa berubah jadi penderita Bullimia kayaknya. Bellagio memang ramping dan cantik. Semua sudutnya juga memiliki curves/lengkung-lengkung gitu, jadi memang terkesan lebih feminin (apalagi dibanding Dakota yang terkesan maskulin). Tetapi harus diakui, Dakota masih terlihat lebih “mahal”, dengan pinggiran metal dan ketebalan merata (Bellagio agak menebal di bagian atas daerah kamera). Dan ini memang seharusnya, mengingat Dakota resminya adalah anggota yang paling premium dari semua keluarga BB saat ini.

Walaupun tidak terlalu penting, gw mau komen soal “punggung”nya Bellagio yang menurut gw juga cantik. Penutup batere dibuat dari bahan plastik abu-abu bertekstur tidak licin. Gak terlalu penting sih, tapi menurut gw lebih modern dan cantik dibandingkan punggung Onyx dan Dakota yang didominasi hitam. Selain itu memang ada fungsinya agar tidak mudah selip di genggaman.

Apalagi ya dari soal fisik? Kalau Bellagio 4 tombol utama (call, BB Menu, Return, end-call) terlihat sebagai “tombol”, sementara Dakota seamless buttons. Minor detail, tapi menambah kesan mahal di Dakota.

4 tombol utama terlihat sebagai “tombol” dengan batas di sekelilingnya

JEROAN, OS, LAYAR, PROSESOR

Oke, karena ini cuma review awam, gw gak mau bertele-tele di sini ya. Secara prosesor, Bellagio memiliki kecepatan di bawah Dakota (prosesor 1 GHz vs 1.2 Ghz). Sesudah gw pakai, gw gak merasa ada perbedaan terlalu signifikan dari kecepatan ini. Memory internal sama dengan Dakota, 8 GB yang tentunya masih bisa ditambah MicroSD sampai 32 GB.

Bellagio tentunya sudah menggunakan OS7 yang gak akan gw ulang lagi pembahasannya di sini. Kalau dari pengguna OS 5, maka OS 7 akan terasa signifikan bedanya. Untuk pengguna OS6 mungkin tidak terlalu terasa bedanya (selain gerakan yang lebih ‘smooth’).

Layar Bellagio juga sudah TOUCH, dan multicapacitive (itu lho, yang bisa dicubit2 untuk memperbesar/memperkecil…ndeso!) dengan performa yang sama mulusnya dengan Dakota. Paling sebagai note: dengan layar lebih kecil dari Dakota, tadinya gw khawatir pengalaman touching di Bellagio akan terasa tidak enak karena ruang terbatas. Sesudah gw coba ternyata tidak ada masalah sama sekali. Sekali lagi, tentunya Dakota lebih nyaman soal ini dengan layar bega begitu.

AUGMENTED REALITY

Nah, Bellagio sudah pre-installed Wikitude (sementara untuk Dakota gw harus install sendiri). Apa sih Wikitude? Dia adalah augmented reality application (buat Android dan iPhone user tentunya sudah familiar dengan Layar) Buat para pengguna Blackbbery yang ndeso, biar gw jelasin. Aplikasi ini membuat elu bisa mengarahkan kamera hape ke arah mana saja, dan di layar akan terlihat petunjuk obyek penting. Misalnya, elu mengarahkan kamera ke arah Tebet, maka di layar akan terlihat di mana ada Coto Makassar dan jarak menuju ke situ (dengan catatan si Coto Makassar ini sudah ada di database).

Beberapa lokasi di Jakarta Pusat yang sudah terdeteksi Wikitude

Yang agak “ngeri”nya, Wikitude ini tidak hanya menunjukkan lokasi restoran/hotel dan tempat umum lainnya, tetapi bisa menunjukkan posisi BBM user lain (sampai nama dan foto dan jarak), dan juga pengguna Twitter lain. Bahkan untuk Twitter user, kalau kita ‘tap’ icon user tertentu akan terlihat twit terakhir darinya.

Dengan Wikitude, posisi BBM user lain terlihat

Posisi Twitter user lain terlihat di Wikitude

Tetapi sebelum elu ketakutan, jangan khawatir, Wikitude ini dilengkapi dengan setting privacy invisible. Jadi elu bisa memilih menggunakan aplikasi ini tanpa terlihat oleh pengguna lain.Kalau mau positifnya, ya aplikasi ini bisa untuk menambah teman baru yang berada di lokasi di dekat kita. Sukur2 jadi alat pengentasan jomblo. Negatifnya juga ada, bisa aja dipake orang jahat. Jadi baik buruknya ya kembali ke penggunanya 🙂 BATERAIMungkin sudah banyak yang dengar kalau Dakota boros baterai. Sesudah gw nyoba ampir 2 bulan harus gw akui itu benar. Sebagai pengguna Onyx. waktu gw pindah ke Dakota gw shocked dengan baterainya. Apalagi karena gw suka pakai UberSocial (dan running at background), cepet sekali batere ngedrop. Kalo aktif Twitteran + 3G, gw bisa ngecharge sampai 2x sehari. Kalo di-set ke 2G sedikit mendingan. Gimana dengan Bellagio? Sesudah 3 hari gw pakai, gw sih ngerasa hanya ada sedikit improvement. Itupun gw sudah berhenti memakai UberSocial dan pindah ke Social Scope yang konon lebih hemat batere. Secara logika, Bellagio harusnya lebih irit, mengingat prosesornya lebih lamban dan layar lebih kecil. Tapi untuk persisnya mungkin sebaiknya melihat review yang lebih teknis. KAMERAMasuk ke topik favorit gw: KAMERA!! OK, sebelumnya gw perjelas dulu: gw bukan fotografer profesional, dan gw sadar ngarepin fotografi serius dari BlackBerry itu seperti berharap kebut2an Fast & Furious pake Avanza. Tetapi, gw tetep expect performa kamera yang “decent”, karena gw seneng motret spontan hal-hal sehari2 dalam hidup, dengan range object yang luas: dari orang, orang kece, pemandangan, sampe kaleng minuman yang gw anggap lucu.

Di review Dakota gw pernah bilang kalo gw kecewa dengan kameranya yang tidak punya autofocus. Tanpa autofocus, kamera tidak bisa memotret objek sangat dekat, walaupun untuk memotret teman/pemandangan masih tidak apa-apa. Buat kebanyakan orang hal ini mungkin minor, tetapi buat gw yg seneng motret iseng, hal ini cukup mengganggu. Dakota mengkompensasi ini dengan resolusi video High Definition. Tapi masalahnya gw lebih banyak motret daripada bikin home video (apalagi home video esek-esek….)

Bagaimana Bellagio? KAMERANYA AUTOFOCUS Saudara2!! Di sini gw happy banget. Karena artinya gw bisa motret objek dekat lagi. Selain itu, picture mode-nya pun rasanya lebih berguna dengan kamera autofocus. Selain itu sudah ada fitur ‘image stabilisation’, walaupun gw belum berasa banget efeknya.

Bellagio (seperti juga Dakota dan Torch) sudah dilengkapi dengan Scene Modes layaknya kamera pocket digital. Bahkan sudah ada face detection technology.

Contoh foto jarak jauh. Menurut gw sih cukup bagus aja.

Foto jarak jauh, langsung dari kamera (tidak dimanipulasi digital)

Contoh hasil foto jarak sangat dekat. Dan hasilnya tetap tajam karena autofocus. Ini yang bikin gw hepi.

Foto jarak sangat dekat, tidak menggunakan digital zoom, tidak dimanipulasi digital

Bagaimana dengan video? JENG JEEENG!! Rasanya RIM kayak gak membolehkan ada BlackBerry versi Andra & The Backbone. Maksudnya yang “sempurna”. Ketika kamera Bellagio sudah memuaskan, spesifikasi videonya malah jelek. Maksimum resolusi hanya 640 x 480 saja, bener2 kebanting sama Hi-Resnya Dakota. Ini mungkin upaya mempertahankan Dakota agar tetap terlihat si ‘anak emas’. Tapi berhubung gw gak banyak pake video, ya sudahlah, yang penting kameranya sudah memuaskan.

YOU DON’T BUY BLACKBERRY HANDSET….

Kalo diperhatiin, BlackBerry terbaru ini tidak ada yang bener2 bikim rahang jatoh. Tampangnya ya BlackBerry, experiencenya ya BlackBerry. Kalau hanya dilihat sekilas, memang Dakota/Bellagio kalah gegap gempita dibanding smartphone lain yang berbasis Android atau iPhone. Tetapi setelah gw main2 dengan Dakota dan sekarang Bellagio, gw menyadari kalau kita tidak membeli HANDSET BlackBerry, tetapi kita membeli SERVICE dari BlackBerry.

Dulu gw pernah dikasih tau kalo BlackBerry punya sistem data compression yang superior, dan inget bahwa dia punya server sendiri untuk ini (inget Tiffie pernah sok ngancem BB harus bikin server di Indonesia?) Ini artinya soal e-mail dan kirim2an data, infrastruktur BB adalah bagian dari BB experience, dan ini yang tidak dimiliki smartphone lain. Jutaan orang juga sudah bergantung pada BBM, dari urusan pekerjaan sampai sharing gosip Rafi-Yuni Shara.

Terus sekarang ada aplikasi standar ‘BlackBerry Protect’, yang ini buat gw sangat memuaskan customer. Aplikasi ini bisa ditemukan di BB AppWorld bagi yang belum punya.

Tampilan aplikasi BlackBerry Protect

Apa hebatnya BB Protect? Yang pertama, wireless backup ke server BlackBerry. Kita tinggal sign-up dan memasang password untuk mendapatkan BlackBerry ID. Kemudian, kita bisa mengatur agar BB membackup isinya (bisa dipilih sebagian atau semuanya, dari contacts, calendar, notes, browser, dll, tapi tidak multimedia files) secara teratur! Jadi gak ada alasan lagi lupa membackup BB kita karena akan dilakukan secara otomatis. Seandainya BB kita hilang, keflush di toilet, dilempar pacar keluar jendela di jalan tol, dll, tinggal beli BB baru, dan data backup terakhir dipindah ke handset yang baru. Asik kan?

Nah, ada fitur lain yang lebih keren. Karena BB positioningnya sebenernya pekerja kantor, wajar kalau di dalam BB banyak e-mail confidential atau dokumen rahasia perusahaan. (gw ga tau sih isinya BB ababil apaan…) Bagi orang kantor, BB hilang itu yang bikin stres adalah data-data di dalamnya. Bagaimana BB Protect melindungi data? Di sini hebatnya. Pertama, log in ke protect.blackberry.com, dan kita bisa menemukan LOKASI HANDSET kita di peta. Kalau kita sudah putus-asa tidak akan bisa menemukannya kembali, di website yang sama kita bisa memerintahkan untuk MENGHAPUS SELURUH DATA BB KITA DARI JAUH.

Hebat ya? E-mail kantor, dokumen rahasia, foto selingkuhan, bokep, semua bisa dihapus dari jauh! Hati tenang dan tenteram walaupun BB hilang!

Jadi di sinilah gw menyadari kalau kita tidak sekedar membeli handset BlackBerry, tetapi kita membeli SISTEM LAYANAN dan support untuk kenyamanan dan keamanan data2 kita.

KESIMPULAN

Sekali lagi, ini hanya review user awam. Mungkin banyak aspek yang terluput. Jadi pembaca mungkin sebaiknya mencari review lain yang lebih ‘profesional’ kalau ingin tahu lebih banyak dan teknis.

Menurut gw, Bellagio adalah penerus Onyx yang bagus, terutama karena prosesor cepat 1 GHz dan OS7-nya. Dan konsisten dengan positioning utama BlackBerry sebagai corporate phone, Bellagio 9790 memang masih menjadi handphone ‘orang kantoran’ yang bisa diandalkan. Menurut gw sih dia gak bisa dibandingkan langsung dengan Samsung Galaxy SII, atau iPhone 4, karena kayak yg gw udah bilang, BlackBerry is not only about the handset, tapi juga tentang support system di belakangnya. Kalau hanya butuh handset keren dan cantik tanpa perlu layanan data yang serius, BB mungkin bukan pilihan yang tepat (walaupun bagi banyak orang BBM saja sudah cukup penting ya?)

Jadi, kalau antara Bellagio dan Dakota gimana dong?

Menurut gw, faktor utama memilih Dakota dibanding Bellagio murni masalah ukuran dan design. Dakota jelas lebih menyenangkan untuk mereka yang berjempol besar, atau butuh screen yang lebih besar untuk browsing web page yang lebih nyaman (atau karena matanya mulai rabun). Gw pribadi lebih suka dimensi fisik Dakota – keyboardnya beneran enak banget buat ngetik (dan bukan karena mata gw udah rabun ya). Secara kemampuan jeroan, jujur sebagai pengguna awam gw gak berasa beda jauh. Secara design juga Dakota lebih cantik dan mewah, walaupun Bellagio juga menarik dipandang. Tetapi gw akhirnya memilih pindah ke Bellagio hanya karena faktor kamera. Bagi gw kamera autofocus itu penting. Tetapi buat orang lain mungkin nggak. Seandainya saja Dakota kameranya autofocus, mungkin gw stay dengan Dakota.

Faktor lain ya harga, karena Dakota lebih mahal sekitar 1.3 juta-an dibanding Bellagio.

Yah gitu aja deh review awam gw. Semoga membantu.

Baca juga:

Review Awam Samsung Galaxy Note 2

Review Awam Sony Xperia Z

Review Awam Sony Xperia Z Ultra

Review Awam Samsung Galaxy Grand 2

Review Awam Android One Nexian

Review Awam Samsung Galaxy S7 Edge

Categories: Review