Laporan Survei Mahmud & Pahmud Nasional

Woohoo, akhirnya Laporan Survei Mahmud & Pahmud Nasional rampung juga. Maaf kalau terlambat. Harap maklum, terselingi oleh pemilihan presiden yang heboh itu soalnya. Hihihi.

Survei Mahmud dan Pahmud ini menanyakan berbagai aspek menjadi mamah dan papah, pengalaman, pembelajaran, dan suka-dukanya. Survei menggunakan surveymonkey.com yang dibuka sejak 9 Juni 2014 dan ditutup 16 Juni 2014. Survei ini berhasil mengumpulkan 1,132 responden dengan jumlah survei yang selesai (completed) 691 responden.

Sekedar mengingatkan, hasil dari survei tidak bisa digeneralisasi sebagai gambaran seluruh mahmud dan pahmud yang ada, mengingat survei dilakukan secara online dan representativeness-nya tidak bisa dijamin. Jadi, kalau nanti membaca, misalkan, “17.5% mahmud bahagia karena mantan mereka belum menikah”, maka ini harus dibaca sebagai 17.5% dari mahmud yang mengikuti survei ini saja (bukan 17.5% dari mahmud seluruh Indonesia). Semoga jelas yaaa.

(udah deh laen kali gw aja yang bikin Quick Count pilpres biar gak pada ribut! :D)

Okay, langsung ke hasilnya saja yaaa….

Siapa yang mengikuti Survei Mahmud & Pahmud ini?

Picture1

Ternyata responden didominasi oleh para mahmud, sebesar lebih dari 76%. Sebenarnya penjelasannya bukan karena para papah muda tidak suka ikut survei, tapi dikarenakan ini menggambarkan profil akun @newsplatter yang kayaknya kebanyakan emak2 daripada bapak2. Survei2 @newsplatter yang dahulu juga konsisten selalu didominasi responden wanita 🙂

Bagaimana rasanya menjadi seorang mahmud?

Picture3

Kebahagiaan terbesar adalah menjadi ibu itu sendiri (64.7%), kemudian kebahagiaan menjadi seorang istri (44.7%). Dan ternyata sama kuatnya dengan menjadi istri adalah, bahagia karena “masih cantik dan seksi” (44.7%). Bahkan 20.2% mengaku bahagia masih dilirik berondong. Pantes tiap gw ke mal gw pusing, karena sering liat cewek cakep tapi ternyata nenteng balita dan nanny. Memang tampaknya terjadi peningkatan kualitas mahmud Indonesia. Apakah ini salah satu prestasi pemerintahan SBY?

Walaupun bahagia, seperempat mahmud (25%) mengakui merasa capek mengurus anak, dan 11% tidak menyukai mertua yang cerewet dan rempong. Di sisi lain, 17.5% mahmud merasa puas karena mantan mereka belum berkeluarga. Astaga….

Dari jawaban open-ended:

  • bahagia krn masih dibilang “mbak” bukan “bu” sama tkg parkir, eh apa krn gue kasih dia goceng ya, bukan 2 ribu? :)))
  • ga muda lagi sebenenya om. tapi all the troubles and the sleepless nights are worth it at the end of the day
  • mahmud abas sekaligus single parent. Body+muka masih lenceng lohhh! (Halah! No pic = hoax)
  • Appreciative of my own mum. Start to understand why she did what she did. It always started from a loving heart (Bener juga. Kalo jadi ibu jadi tambah sayang ibu sendiri ya katanya?)
  • Sempet nyesel nikah muda sementara temen temen karier nya mulai nanjak
  • Bahagia soalnya bisa pamer sama temen-temen centil ini loh laki gue ganteng, pinter cari duit, takut istri lagi! #eh
  • kadang pengen balik lagi waktu masih single ato belum punya anak, om. Sekarang apa2 terbatas 😥 *pagi2 curhat
  • sedih badan susah banget kurusnya abis melahirkan. hiks
  • Punya komunitas baru sesama mahmud kece nan rempong, seruuu! (Boleh ikut gabung sis?)
  • bahagia sih bisa nyium2in anak, tapi akhir2 ini kepikiran, gimana kalo seandainya waktu itu saya memutuskan untuk ga nikah dulu. kejar karir, lanjut sekolah, traveling keliling dunia. what if, what if, what if. om pernah nyesel sama keputusan yg udah diambil? (LOH KOK JADI GW YANG DISURVEI?)
  • bahagia krn gak ditanya2 lagi kapan nikah sm udah punya anak blm sm orang2 keparat itu (eeerrrr….woles mbak)
  • Kadang om anter anak sekolah diblgnya nganter ade
  • masih dlm usia produktif utk berkarir
  • hidup sudah lengkap. seorang istri dan seorang ibu.
  • Kadang sedih, kadang repot, kadang senang sekali, karena harus jadi mahmud single fighter (baca: single mother)
  • Bahagia karena bisa jadi mama-mama biarpun belom pernah ngelahirin. Mama angkat. 😀

 

Bagaimana rasanya menjadi pahmud?

Picture2

Kebahagiaan terbesar menjadi pahmud adalah menjadi seorang ayah dan kepala keluarga (45.7%), menjadi seorang suami dari seorang istri yang oke (36.2%). Eh, berarti ada 63% responden tidak memilih “bahagia menjadi seorang suami”? JENG JEEENG!!! *zoom in zoom out*

Lebih dari sepertiga pahmud mengakui kadang merasa stress memikirkan nafkah keluarga, atau apakah bisa menjadi kepala keluarga yang baik (30.5%). Lebih dari seperempat (26.2%) merasa sebagai lakik sejati karena terbukti mampu membuntingi anak orang. 30% bahkan merasa sejak menjadi pahmud tambah dilirik cewek2 lain. Luar biasa!

Yang menarik, hanya 6.7% yang merasa senang bahwa mantan belum berkeluarga. Artinya cuma dua: (1) Pria menikah tidak terlalu perduli dengan status mantan, atau (2) pria menikah bahkan malas mencari tahu soal mantan.

Dari jawaban open-ended:

  • sebenernya gua duda. slightly higher level than average pahmud (He? Kenapa duda derajatnya lebih tinggi??)
  • Setelah perut istri kempes, perut gw yg jadi bunting (HAHAHA)
  • suka aneh saja kenapa tiba2 sy udah jadi pahmud padahal mental belum siap coy (waduh, sesal memang sering datang terlambat…)
  • berasa gagah dan keren kaya beckham gitu (terserah deh mz)
  • dgn menjadi pahmud, mendapat link ke mahmud wkt antar skul, les (OH INI TOH MODUS PAHMUD)
  • semua ini karena….kondom bocor oomm…kondom bocoorrr!! :'((( (Elu pelit sih, gak mau pake yg import….)
  • Tambah sadar penting nya keluarin diluar atau pake kondom kl lagi g ama bini 🙂 (oh….)
  • senang bisa adopsi anak yang dibuang orang tuanya, semoga dia dapat tumbuh dan berkembang di tangankunya Allah (Amiiiin….)

Sudah berapa lamakah menjadi orang tua?

Picture4

Sekitar 60% mahmud dan pahmud yang disurvei sudah menjadi orang tua selama minimal 2 tahun.

 

Berapakah jumlah anak?

Picture5

72.3% responden memiliki satu anak saja, dan 22.5% memiliki dua anak. Jangan lupa KB yaaa, dua anak cukup! 😀

 

Apa yang berubah di dalam hidup sejak menjadi mahmud/pahmud?

Picture6

“Mulai memikirkan rencana keuangan” menjadi jawaban paling banyak terpilih (54.8%). “Lebih susah punya me-time”, “jadi jarang nongkrong/hang-out” juga banyak dipilih oleh sekitar separuh responden. Tampaknya banyak responden yang merasa waktu yang tersisa untuk diri sendiri menjadi berkurang begitu menjadi orang tua. Waktu tidur juga terasa berkurang (dipilih 42.5%). Separuh responden mengaku bekerja jadi lebih sabar. (Biarpun bos atau client mengesalkan, mungkin jadi ditahan-tahanin gitu ya?)

Di sisi lain, responden menjadi lebih aktif mencari informasi tentang anak. “Jadi rajin nyari informasi tentang anak”, “sering browsing internet untuk informasi membesarkan anak” juga dipilih oleh hampir separuh responden.

Perubahan lainnya adalah jadi sering menonton acara anak, bahkan sampai khatam Upin & Ipin (40%), jadi tahu tokoh2 mainan seperti Thomas & Friends (31.1%). Berat badan naik juga dilaporkan sekitar sepertiga responden (36%).

Yang menarik, hanya sedikit yang memilih “Dulu tidur di kamar tidak perlu dikunci”. Loh, jadi masih aja kamar gak dikunci? Kalo lagi terjadi pergelutan akbar di ranjang dan si kecil masuk gimana dong? (eh mungkin karena anak2nya masih terlalu kecil juga nih ya….)

Beberapa jawaban open-ended:

  • Kalo makan diluar, nyari tempat yg ada tempat main anak2. Susah menikmati makan klo harus ngejarin anak2
  • Dulu gue gak tahu merk susu formula selain bendera dan dancow (Lho, emang ada lagi?)
  • sekarang tau takaran 1 sendok takaran susu setara dgn 30ml air 🙂
  • Ada pelipur lara selain suami yaitu anak (apalagi kalo penyebab lara-nya si suami….)
  • Jadi expert dalam hal monolog, tiap hari ngomong sendiri sama baby
  • kayaknya sih nambah sabar soalnya anak pertama gw drama banget. dikit-dikit tereak, dikit-dikit nangis. udah gitu, nangisnya pake tereak ” udah.. udah.. sakit..” padahal gak gw sentuh. ngeri aja disangka pelaku KDRT trus diaduin ke polisi. anak gw emang drama banget. anak siapa sih?! (Saya usul gedenya dia jadi anggota parpol)
  • Semuanya jadi serba salah, mo kerja full time, ga berani ninggalin anak sendirian tiap hari sama babysitter doang, jadi ibu rt bosen banget, skrg kerja part time dari rumah tetep susah ngatur waktunya soalnya suka direcokin anak
  • Dulu kalo mau bepergian tinggal capcus, sekarang mikir harga tiket untuk suami dan anak, plus packing rempong untuk tiga orang hahahaha
  • di hp isinya foto anak semua 😀
  • rumah ga pernah rapi, mainan bertebaran
  • jadi bisa nebak mana MahMud, mana janda, mana cabe2an…. (Gw juga pengen skill ini!)
  • sekarang tidurnya bertigaa. sempiiiits bingits!
  • lebih menghargai semua jasa ortu dari gue kecil ampe sekarang ini, krn skrg baru ngerasain sendiri susah-senangnya jadi ortu buat anak gue. Ibu-Bapak..maapkan anakmu ini yaaa hiks *nangis bombay mewek-mewek*
  • Lebih menghargai istri yang punya beban kerja ganda: tetap kerja profesional dan mengurus anak. Karena saya kan gak bisa gantiin istri menyusui Ommmm :_( cediihh
  • bisa ngerasain cinta yg lebih tulus dari apapun setiap liat antusiasme dan bahagianya anak saat main sama kita. oye!
  • om tau berapa biaya sekolah anak, les, mainan anak sekarang ?!? *stress thn ajaran baru*
  • jadi lebih girly (anak gw cewek soalnya), iya, itu gw yg jadi lebih girly … f*k!! (ini pasti bapaknya. Jadi pake dasi Hello Kitty yaaaaa….)
  • belajar menerima hal lain yang menjadi anugerah bagi kami sekeluarga karena anak pertama saya termasuk dalam anak berkebutuhan khusus
  • sex is better
  • dulu doyan junk food. skarang memperhatikan sayur buah dan makanan sehat lainnya yang bagus utk anak.
  • gak bebas berisik om pas lagi you-know-what (OPERASI SENYAP FTW!!!)

 

Dalam membesarkan anak, apa yang paling dikhawatirkan?

Picture7

Kekhawatiran terbesar mahmud pahmud mengenai anak adalah “pergaulan buruk” (narkoba, seks bebas, dll), dipilih oleh 71.4% responden. Berikutnya adalah kekhawatiran “salah mendidik anak” (56.9%), dan ketika anak jatuh sakit (46.9%). Yang menarik hanya 36.3% yang memilih “perkembangan kecerdasan yang tidak optimal”. Mengapa tidak pilih sisanya ya? Entah karena mereka sangat yakin anaknya akan menjadi pintar, atau malah tidak perduli dengan kecerdasan anak? Begitu juga hanya 37.2% yang khawatir bahwa anak mereka “tidak bahagia”.

Beberapa jawaban open-ended:

  • Takut mengulang kesalahan ortu waktu membesarkan gue.
  • Takut anak laki gue sama pengecut dan bajingannya dengan bapaknya. Dasar kamu lelaki tidak bertanggungjawab!!!!!!!! (Eh, iya, mb, kesehatanmu itu loh….)
  • takut anak saya pendek (soalnya bodynya kecil si)
  • Selera musik jelek, jadi alay, suka galau.. amit2 ya Allohhhh..
  • takut kena pelecehan seksual
  • Takut saya sebagai orang tua ga bisa jadi sahabat nomor satu buat anaknya (soalnya bundanya ga suka cerita sama eyangnya dulu)
  • Gw sih gak takut anak gw dibully, takutnya dia ngebully. Masa masih bayi udah suka maen yang ekstrem (Maen yg ekstrem itu gimana sih? Main capres2an gitu?)
  • Bisa ga anak gw melalui semua ini? Tekanan, rintangan, segala macem ujian, dll. Anak gw baru 2 taun dan pemalu banget. Trus kayak ada semacem tekanan kalo anak umur segitu harus bisa bersosialisasi dan ga malu-malu. Anak gw mau koq maen ama anak2 laen kalo dikasih kesempatan. Ini yg bikin gw watir banget mo masukin anak ke sekolah. Can she handle it?
  • diculik (ngisinya sambil nonton debat capres, om) (taek….)
  • preferensi seksualnya. saya mungkin bsa menerima apapun preferensi seksualnya tapi ayahnya tak akan bisa
  • kena karma dari perbuatan jahat saya di masa lalu (*abis katanya begituuuuuu)
  • Kesehatan anak dan kebahagiaannya nanti tetep nomor satu om. Presiden nomor dua! Hahaaa
  • diculik sama mertua, dikasi makanan/snack ga sehat +dimanja berlebihan. mertua kamfret! ngerusak mental dan ngerusak didikan ortu.. cihh
  • takut dia masuk jadi anggota FPI om!!

 

Apa yang dilakukan anak usia prasekolah yang bisa bikin bangga?

Picture8

“Percaya diri, pemberani, berani bertanya, tidak cengeng” menjadi jawaban paling terpilih untuk kelakuan anak prasekolah yang bikin bangga (63.2%). Kecerdasan emosional (bisa menahan diri, jujur), rasa ingin tahu yang kuat, dan sifat mau bersosialisasi juga membuat mahmud dan pahmud bangga (59.3%, 59.1%, dan 58.1%). Kemampuan motorik/fisik juga cukup membuat bangga, dipilih oleh 49.5% responden. Sebaliknya, cerdas (akademis) hanya dipilih oleh 28.1% responden.

“Kelakuan-kelakuan lucu” (meniru orang-tua, mengkritik pemerintah) dipilih oleh kurang dari separuh responden (43.4%). Sayang, padahal kayaknya lucu banget kalo anak prasekolah mengkritik pemerintah….

Beberapa jawaban open-ended:

  • kemampuan dia utk bertanya hal2 yg ajaib: mis; kenapa kumis lele, kumis kucing dan kumis papa beda2?? (apalagi kumis pak polisi. Kalo ditarik bisa ngeluarin pentung…)
  • bertanya pertanyaan cerdas nan menohok seperti, ” Ayah, adek bayi dari mana?”(jawablah dengan jujur: “Dari mantan, nak….”)
  • anak gw bisa ngomong ‘papa’ (masih bayi soalnya). yaah walaupun blom bsa bilang emak tapi gw bahagia bgt hen (apalagi kalo bisa ngomong “BOCHOOR….” ya?)
  • mandiri sesuai umurnya spt : bisa makan sendiri dan rapi, bisa self soothing supaya ibunya bisa ngerjain yg lain (Kayak apa sih self-soothing?)
  • Kalo gw lupa naro barang di mana dan nanya ke anak gw, dia bisa nunjukin om di mana tempatnya :O kayanya gara2 dia kepo, ihihiy (Hati2 koleksi surat mantan….)
  • tadi pagi ikutan mompa roda sepeda motor Oom :)) (SAYA LAPORKAN KAK SETO YA KAMU!)
  • punya radar kapan papa mama mau “hooh” , tau tau bangun/ndusel/ketok pintu sambil teriak KENCENG BANGED (Teriaknya: “MAU BIKIN ADEK UNTUK OTONG YAAAA???”)
  • Gak gampang nangis klo jatoh ato kalah ‘perang’ dg temen2nya. That’s my boy!!
  • aduh mau dipilih semuanya om pilihannya! gw termasuk emak yg perfeksionis ga sih klo gitu? (bukan, kamu delusional aja….)
  • dia kaya dinas kebersihan rumah. ada sampah bececer dikit langsung dibuang ke tong sampah. klo bajunya kotor minta ganti. klo tau pemerintahan kotor mgkn dia langsung lapor kpk
  • anak saya belum tepuk tangan kalo belum disuruh om. #terdebatcapres
  • berani kelahi dgn anak lain yg ngebully
  • saat tampil di panggung menari pas pesta kenaikan kelas kemarin, terlihat paling menguasai gerakan dan dipuji mamah2 yg lain :’) (Padahal semua mamah yg lain juga merasa anaknya seperti itu….)
  • Berani negur preman pasar yg buang bungkus rokok sembarangan. Tinggal gw yg diplototin si preman itu
  • Ketika anak kita yang berkebutuhan khusus bisa mengejar ketertinggalannya dari anak-anak lain seusianya dan bisa cepat beradaptasi
  • Saya disambut setiap pulang kantor, manis gak tuh :’)

 

Seberapa pentingkah aktivitas-aktivitas berikut?

Picture9

Dengan skala 1-7 (1: sangat tidak penting, 7: sangat penting). Tiga aktivitas anak dengan nilai penting tertinggi adalah: Tidur (6.35), mengobrol dengan orang-tua (6.30), dan bermain dengan orang-tua (6.21). Menonton TV menjadi aktivitas paling tidak penting (2.81)

 

Rata-rata, berapa lamakah anak tidur?

Picture10

Bagaimana membuat anak tertidur?

Picture11

Dua teknik menidurkan anak terpopuler adalah digendong sambil diayun (43.3%) dan membacakan cerita (40.6%). 23% memutarkan musik/lagu (misalnya lagu2 Afgan, Metallica, dll). Hanya kurang dari 10% yang menggunakan acara televisi (misalnya pidato kepala negara, dll).

Beberapa teknik menidurkan anak dari jawaban open-ended:

  • Ngajakin nyanyi atau kalo lg di rumah, kita yg nemenin tidur,pura2 tidur ato sekalian tidur beneran aja. Lama2 anak2 ikut tidur juga kan…hehe
  • mengajaknya berdoa sblm tidur (ini juga efektif buat gw. Kalo lagi berdoa di gereja gw jadi ketiduran….)
  • bikinin susu coklat hangat, ngasih guling gajah favoritnya biasanya dalam tempo kurang dari 15menit udah gak sadarkan diri
  • Matikan semua gadget trus garuk-garuk punggungnya. (Garukin dong sis…)
  • Diputerin video fadli zon lagi mark up IQ capresnya (INI BLACK CAMPAIGN!)
  • set rutinitas dan pastikan BAPAKNYA berjarak > 5 m dari si anak
  • bedtime routine: sikat gigi bersih2-solat isya sama2-cerita kejadian hari itu/bedtime story
  • biasanya anakku dikasih susu (masih minum susu di botol) sambil puterin murrotal al quran. sapatau kedepannya bisa jd hafidz (penghafal) al quran. aamiin…
  • muterin video animasi/kartun, ngegendong sambil goyang oplosan, bikin ketawa sampe dia lemas dan tidur sendiri atau nyekokin dengan susu biar dia kekenyangan dan ngantuk (GOYANG OPLOSAN???)
  • kasih asi / bobo sambil peluk dan elus2 (Gw juga ketiduran sih kalo diginiin….)
  • Merelakan tangan jadi bantal, smakin lama direlakan jadi bantal, smakin lama tidurnya.. Ntar emaknya bangun2 sengkle tangannya
  • Mijitin anak. Kecil-kecil pada kecanduan dipijit punggungnya. Pijit pelan ya…bukan pijet refleksi. (Juga jangan shiatsu)
  • bacain cerita, nyanyiin nina bobo. tapi doi gak tidur2. eh eh sebenernya nina itu siapa sih om? emang dia susah bgt yaa tidurnya? kenapa gak dikasih susu aja sih? (Nina itu mantannya si pencipta lagu. Sedih banget cerita aslinya kalo elu tau….)
  • biasanya anak tidur sendiri, kamar juga terpisah dari bayi, saya biasanya cuma nemenin, tapi ibunya main candy crush anaknya megang botol susu
  • biasanya ditemenin bentar juga cepet tidur. tapi kadang harus ngedongeng dulu. dia paling excited kalo gue cerita ttg cara kerja jantung atau organ tubuh lain. buset! (Coba elu cerita tentang cara kerja Quick Count deh)
  • Pasangin AC, Om. Sebelum punya anak, saya dan istri rela hidup dalam rumah tanpa AC demi lingkungan hidup kita. Tapi setelah punya anak, gak tega juga kalau dia kegerahan pas tidur…
  • ya suruh cepet bobo sambil pasang muka serem (Gile loe ndro, metode Orde Baru bangets)
  • yg penting klo tgh malem ngerengek tinggal buka bh, nenen! (Eh ini tentang anaknya kan? Bukan suaminya?)
  • Menyanyikan mazmur. Serius, anak gw ngerequest mazmur buat lagu pengantar tidur! Duh Nak, kamu religius sekali. Mama terharu :’) “Mama. Nyanyik. Mahmur. Mahmur”
  • sad to say. ipad (Nah, solusi berteknologi ini….)
  • wktu kecil paling ampuh diajak muter2 naik mobil, gerakan mobil bikin dia pelor. tp skrg udh gedean, gendongnya repot trs malah kebgn lagj pas mindahin dr mobil ke kasur, jdnya udh ga pake cara ini lagi (metode elu ini boros bahan bakar banget deh)
  • Ajak nonton tv, sinetron “kamu yang dari bintaro” atau “ganteng2 serigala”

 

 

Menurut kamu, apakah manfaat tidur untuk anak?

Picture12

Mayoritas mahmud/pahmud percaya bahwa tidur penting untuk perkembangan otak/kecerdasan anak (dipilih 74.9% responden). Tidur juga dianggap penting untuk perkembangan fisik yang optimal (69.8%) dan juga agar anak bisa beristirahat dari aktivitas (63.6%). Yang menarik, hampir 60% responden juga merasa tidur anak penting agar ortu bisa istirahat juga! Capek! Dan ada hampir 40% yang setuju pentingnya anak bobo agar ortunya punya kesempatan untuk “bobo-boboan”.

[kenapa sih suatu kata kalo didobel maknanya jadi lain? Pijat plus beda dengan pijat plus plus. Bobo jadi beda dengan bobo-bobo. Dan kenapa gw ngebahas beginian….]

Beberapa jawaban open-ended:

  • Biar bisa bebas nonton acara TV yg sekarang banyak adegan ehm-ehmnya. (Apaan sih? Animal Planet?)
  • Supaya gue bisa video call ehem2 sama papinya yang kebetulan lagi tugas di luar beberapa waktu ini (Lah, ehem-ehem lagi….)
  • supaya ortunya bisa gawe, maklum freelancer
  • Supaya orangtuanya bisa pergi on a date, ngopi2 ato nonton midnite gitu.
  • Supaya gw ada waktu online, kaya ngisi kuesioner ini nih
  • supaya gw ama bapaknya bisa pijet pijet mesra setelah hari yg panjang dan melelahkan.. *ambil remason 😛
  • biar emaknya bisa ngasih makan babi hayday (BABIK!)
  • supaya gw bisa beberes rumaahh dan kerjaan (mahmud merangkap inem dan pegawai online)
  • supaya gak minum susu terus. susu mahal looh oom. abisnya anak gue suka bgt minum susu om. susu mahaal bgt oom. mahaaaal. udh pernah beli belom lu om? (Gw juga suka minum susu sampe sekarang. Beneran!)
  • biar bisa beberes rumah. susye ngangkat sofa klo bapake sama anake duduk di sofa itu… 😦
  • yg plg penting, jd bisa nonton koreaaaa!!

 

Berapa lamakah rata2 waktu bermain dengan anak?

Picture13

Jawaban terbanyak untuk rata2 waktu bermain anak adalah 4-6 jam tiap harinya, dipilih hampir separuh responden (46.1%)

Bagaimanakah biasanya anak bermain?

Picture14

Mayoritas mengaku bahwa anak bermain dengan mainan non-elektronik (75.9%), dan hanya 12% responden yang mengklaim anaknya bermain dengan mainan elektronik/gadget. Hanya 3.1% yang anaknya bermain dengan “mahluk2 dunia lain” (yakin nih hanya seginiiii…..udah nonton The Conjuring beloooom?)

Beberapa jawaban open-ended:

  • Anak 2,5th tuh kepo banget, pernah dia mau sobekin bungkus kondom papinya. Gawat nanti disangkain balon terus dimainin bareng anak tetangga kan??? (Sebenarnya kondom papinya disimpen di mana sih? Toples kripik melinjo ya?)
  • yang ada di rumah semuanya juga dijadiin mainan, kardus isi minuman, botol bekas sabun atau shampoo mereka, apa aja
  • karena aku mutasi ke kota kecil dan dapet kostan di perkampungan yg masih luas halamannya dengan tetangga yg punya banyak peliharaan, semisal ayam, burung, kambing, sapi, bebek, dll, jadi sambil diajak main sambil belajar juga. anakku emang sengaja dilepas aja untuk main di luar, kotor2an lari2an. dan sampe 22 bulan cuma sekedar tau aja sama gadget, dan tivi juga ga pernah nyala. biar deh disebut kampungan tp dia puas menjelajah alam, dan menjadikan alam sbg taman bermain.
  • main sama pengasuh dan/atau anak tetangga, kadang juga ngegodain mahmud 3 rumah sebelah kanan
  • biasanya anak gw maenan sama panci2 gw tuh om
  • klo sore kadang main di depan rumah sama anak2 tetangga, biar gaul sejak dini
  • main di luar rumah (lari2,playground,main sepak bola,scooter),play pretend (jd gutaris,supir bis,dll),singing snd dancing,playdate sm temannya & tmn saya 😛
  • memainkan apapun. APAPUN yang berpotensi mengeluarkan suara keras dan mengganggu istirahat papanya (ini kayaknya jeritan hati terdalam…..)
  • Main diajak ke luar rumah.. ketemu anak-anak yang lain. Sosialisasi tu penting, Om! Camkan itu. Catet! Awas kalau besok lupa atau gak dimasukkan di hasil survey kualitatifnya! Hahaa *evil laugh* (Neh gw masukin)
  • bermain dengan menyanyi dan menari2 sendiri juga bermain kan? (mungkin sebenarnya “menyanyi dan menari dengan teman dari dunia lain”….)\
  • bermain dengan hati wanita om *eh,itu mah bapaknya
  • karena masih berumur 25 hari jadi belum bisa diajak main… paling dia main sama makhluk2 dari dunia lain :))
  • Rules: konversi 1 jam main gadget = 1 jam berkreativitas seperti menggambar, bikin robot dari kardus, dll yg intinya art. Lalu baca 1 buku konversinya = 1 jam nonton tv / nonton 1 film (Keren nih, pake rules)

 

Seberapa seringkah membelikan mainan anak?

Picture15

Separuh responden (53.3%) mengaku hanya sekali2 saja membeli mainan anak, kira2 setiap 3 bulan sekali. 36.5% mengaku cukup sering membeli mainan anak, kira-kira sekali sebulan.

Apakah motivasi utama membeli mainan anak?

Picture16

Mainan dianggap membantu perkembangan kecerdasan kognitif anak (79.3%), perkembangan fisik/motorik (79.1%), dan juga perkembangan emosional anak (72.4%). Hanya 31.9% yang membeli mainan untuk “membuat anak bahagia”. 30% responden membeli mainan anak agar ia sibuk dan tidak merasa bosan.

Saat membeli mainan anak, apakah mahmud/pahmud mengecek kesesuaian usia mainan tersebut?

Picture17

2/3 responden mengaku selalu hanya membelikan mainan yang sesuai dengan usia anak. 30.1% responden mengaku hanya kadang-kadang saja mengecek kesesuaian umur dari mainan tersebut.

Apakah pertimbangan2 dalam memilih mainan anak?

Picture18

Hampir semua responden (81.4%) menempatkan faktor keamanan sebagai yang utama dalam memilih mainan. Keamanan baik dari bahan material yang tidak beracun, atau tidak ada bagian tajam yang berisiko melukai anak, atau bagian yang bisa tertelan, dll.) Faktor-faktor lain adalah: apakah mainan bisa melatih kemampuan motorik (69.6%), sesuai dengan usia anak (68.6%), dan melatih kecerdasan kognitif (65.8%). Mainan yang bisa melatih imajinasi juga dipilih lebih dari separuh responden (57.8%).

Separoh responden merasa penting untuk membeli mainan yang sesuai jenis kelamin anak (ih sexist!) Merek mainan prestis (mungkin mainan cap LV, Hermes, Coach, dll gitu ya) tidak banyak dipilih (hanya 2.8%). Atau mainan yang terlalu “heri” (heboh sendiri) sehingga men-distract si anak, hanya dipilih 8.9% responden.

Beberapa jawaban open-ended:

  • sebetulnya pengen juga nyari mainan yang bisa di silent. Sumpah berisik banget, tapi gimana….
  • Kalo bisa mainannya yg bisa dimainin bareng sama kakak/adik dan mama papanya juga, kan seru main bareng 😀
  • Yg lagi in, jadi anaknya ga kuper. Tapi maenannya harus disukain juga sama orang tuanya (ga suka Thomas) (Hiks….apa salah Thomas?)
  • yang juga penting, dia bisa mainin sendiri… hahaha.. biar gw bisa santai bentaarr
  • yg aktif, bukan elektronik
  • Pertimbangkan juga ruang penyimpanannya Om. Jangan sampai beli mainan tiap hari yang ukurannya segede-gede robot transformer skala 1 : 1 tapi tinggal di RSS.
  • Kondisi dompet saat itu. Baru gajian, beli di ELC/ Toys Kingdom, etc. Klo tanggal tua, cukup Pasar Gembrong ato toko maenan pinggir jalan.
  • yang terpenting MURAAHH… mainan anak muahal cuuyy
  • mainan gak harus selalu yg edukatif. kadang dia cuma mau beli mobil2an ya gue kasih mobil2an. yg penting anak have fun. children must get all the fun. edukasi ke anak hrs pelan2. gak usah napsu jejelin anak sama edukasi alademik lah, ntr anak stres dan kita jd terobsesi.
  • harga yang terjangkau. ngapain mahal-mahal minggu depan rusak dibanting juga
  • jarang beli mainan om, soalnya buanyak dapet dari mertua, sampe kadang2 gw berasa lah kok gw sebagai emaknya gak dapet kesempatan beliin maenan lah hampir semuanya ada T.T
  • terus kenapa kalau cowok main rumah boneka? (NAH! SETUJU!)
  • Pengennya sih mainan yang bisa merapihkan diri sendiri abis dimainin anak.. Capek berkali kali beresin mainan 😦
  • Yang ga gampang patah, kayak hati gw
  • Harus mainan yang gak menimbulkan keterkagetan dalam lingkungan (ex. Dildo cukup buat maminya aja, kan lagi LDRan sama papi, nak ..) (wah parah nih mahmud yg satu ini….)

Adakah pengalaman lucu dengan mainan anak? (open-ended)

  • dibeliin pistol-pistolan air harga 10rb gara-gara itu sibocah gak berhenti mainan air trus sakit trus masuk rumah sakit, opname. 10rb membawa bencana!
  • Anakku itu kalo udah maunya harus diturutin banget. Kayak misalnya kemaren, minta beliin cat air buat ngecat bathub. Gakpapa sih sebenernya buat ngelatih motorik halus dan perkembangan seninya. Tapi ya jangan kancut bunda di cat juga dong, soleh….mahmud.
  • Dibeliin mobil remote saking senengnya kemana2 dibawa. Pas makan dikekep, pas tidur dikelonin, pas mandi ikut nyelup ember. Wassalam deh..
  • anak gw mainan lego ditaruh hidung. Pas ngupil, dia lupa ada lego dihidungnya. Jadilah tu lego keluar di UGD. Serba salah, lego bikin dia kreatif tapi emang harus didampingi (Buset….horor aja….)
  • ada temen beliin ‘sex toy’ telur-teluran karena hanya baca toy aja (lol) (………)
  • beli mainan pop up jack utk anak gw yg baru staun. lumayan mahal krn import. ga taunya anak gw ketakutan sama pop up badutnya 😦
  • Kadang suka naro mainan di dalem tas kerja gw. Trus abis itu nelpon gw minta mainannya dibalikin. Otomatis terpaksa dah ijin pulang buat ngembaliin mainan. Padahal perjalanan dari kantor-rumah itu 1½ jam lho. BAYANGIN COBA! (Astagaaaa, ngerepotin amat ini anak….)
  • anak saya perempuan, umur 6 tahun. saya kekeuh gakmau kasi gadget dan sangat membatasi anak nonton tv. pertama kali saya memperkenalkan anak mainan tradisional (bekel dan congklak) dia amazed bgt, dan skrg dia yg memperkenalkan bekel diantara teman2nya dan tentunya paling jago. am a proud mahmud. 🙂 (apaan sih bekel itu?)
  • Sebenernya kalo boleh jujur, gw cukup sering beliin mainan buat anak gw karena sebagai pelampiasan waktu kecil JARANG BANGET dibeliin mainan. Jadi sekarang begitu ada duit dan pas ketemu mainan yg memenuhi kriteria ‘mainan yg baik’, maka tanpa tedeng aling2 gw langsung beli tu mainan. Gk peduli padahal baru beli mainan seminggu yg lalu..
  • Sebagian besar mainan rusak karena dipretelin anak sesaat setelah dimainkan… (T___T)
  • Kenapa mainan made in china yg ada lagu2nya kok lagunya sama semua??
  • nggak perlu mainan mahal. dikasi botol air mineral kosong, sedotan, ama kantong kresek aja si anak udah happy. bahagia itu sederhana Om…
  • Mainan utk belajar bahasa (Inggris misalnya) pronunciation nya ga jelas mungkin krn made in china :p (YOU LACIST!!!)
  • Boo maenan doi yg ngerusakin knp jd gw yg di omelin itu anakkkk!!
  • Dpt mainan, hadiah ultah dari teman. Keyboard mini yang bisa mengeluarkan suara lagu, org nyanyi dan hewan. Tapi asli, suara org nyanyi nya horor banget. Dan tu keyboard ga punya tombol on/off. Plus, made in china. Jadi malem2 bisa tau bunyi sendiri. (Hiiiii…..mainan dari neraka!)
  • Wktu anak sy cowok 20bulan, mainan mobil2an kecilnya di masukkan ke lubang speaker, akibatnya tengah malam terdengar suara spt ban meledak, ternyata speakernya konslet dan kluar suara keras dan bau gosong menyengat…
  • Ya robot harga 800ribu, rusak dalam 2jam, robot harga 16ribu beli di indomaret, awet sampe berbulan bulan, piye perasaanmu Oom..
  • Pengalaman menarik tepatnya: suatu hari si kecil minta dibelikan clay/play doh, sy menolak krn sy kira dia minta krn tertarik cuman liat warnanya yg ngejreng, setelah akhirnya sy belikan, dia ternyata bisa membuat semua karakter angry bird, dgn bagus dan detil, jadi tau deh bakat lain si kecil.
  • Pernah dia minta mainan tembak-tembakan gede trus iseng gw bilang “itu mahal harganya uang mama cuma sedikit kamu pilih yang kecil aja ya” eeh dia nurut loh ga cranky lagi , terharu gak sih. Mulai saat itu kalau nyebut harga mahal dia gak jadi ambil…egois gak sih? gak kan ya? demi sepasang sepatu kulit bermerk… (mahmud egois nih…)
  • pernah beli mainan bajaj2-an yang bisa jalan sendiri sampe lebih dari 5x…rusak beli..rusak lagi beli lagi…teruusss begitu sampe berkali2 soalnya waktu itu masih favorit banget buat dia…ngga ngerti kenapa harus bajaj..mungkin gegara selama hamil dia diajak naik bajaj terus ke kantor hihihihi….
  • kadang anak lebih tertarik dengan bungkus kemasannya daripada mainannya. kotaknya dibuat gendang dan mainannya malah nggak dilirik
  • Pernah nganterin kakak ke mall buat beliin mainan anaknya.. Eeh si anak sama sekali nggak tertarik sama mainan yg ditawarin mamanya.. Dia tertariknya sama mainan set peralatan masak yang harganya aduhai.. 1,5 juta! Akhirnya pulang lah kita dengan tangan hampa.. Sampe di rumah gw mainin kotak tisu berkarakter boneka binatang yang ada di meja.. Eeeh itu si bocah nyamperin dan kesenengan sendiri.. Akhirnya sejak saat itu tiap berkunjung ke rumah kakak gw itu anaknya selalu ngajak main dan menuntut gw buat menemukan mainan baru lagi “om bikin mainan apa lagi dong” begitu selalu mintanya tiap udah bosen.. Penemuan terbaru gw? Main telpon2an pake balok kayu susun.
  • Anak gue hobi banget beli balon yg bs terbang yg diisi nitrogen itu,Om. Tiap gw ajak ke pasar pasti minta dibeliin balon. Belom lagi mang balonnya yang sengaja ngacung2in balonnya ke anak gue, makin2 lahh anak gue teriak2 ‘bayooon..bayoonn..’. Lo harus liat muka puas mang2 balonnya, Om. Ngeselin abis! Wkwkwk. Padahal tu balon harganya 20 ribuan, yg kempes dalam waktu beberapa hari doang. 20 rebu itu bisa beli ikan sekilo, atau ayam setengah kilo, atau daging sapi seperempat kilo. Sigh. Eh udah mulai lg nih debat capresnya. Udah dulu ya, Om.
  • baru dibeliin gitar-gitaran, 5 menit meleng udah diguntingin senarnya
  • Gakkk bisa matiiii suaranyaaa sampe udah di injekkk injek masih bunyii sampe horooooorrrr jadinyahhh (hahahaha)
  • Gie anakku dibelikan maenan mobil2an yang kalo jalan bunyinya masa Allah berisiknya sampe kedengeran satu cluster! Tp dia seneng banget.. Annoying bgt deh suara mobil2an itu, musiknya dangdut reggae campur house musik. Alhasil drpd ganggu ketentraman umat sekomplek terpaksa gw buang, dan anaknya tiap hari nanya mobilnya. Hik maapkan mimi ya Gie :’)

 

PROFIL RESPONDEN

Chart_Q22_140712

Responden terbanyak datang dari usia 26-35 tahun, yang memang usia mahmud. 11% dari usia 21-25 tahun, dan ada juga yang dari usia 36-40 tahun. Eh ini emang masih mahmud ya?

Picture19

Hampir 60% responden bekerja full time. 24.5% responden tidak bekerja (mahmud/pahmud rumah tangga).

 

Penutup

Demikian Laporan Survei Mahmud Pahmud Nasional. Hasilnya mungkin tidak sedramatis Quick Count pilpres, tetapi semoga memberikan pencerahan bagi pembaca, baik para mahmud/pahmud yang sudah berpengalaman, calon mahmud/pahmud, maupun teman2 yang baru saja menyadari pagi bahwa dia akan menjadi mahmud (tenaaang, tingkat akurasi test pack konon 99.99%). Tujuan dari survei ini tentunya untuk meningkatkan pemahaman mengenai menjadi mahmud, selain memperkuat tali persaudaraan antar mahmud. Karena para mahmud yang bersatu adalah kekuatan nasional melawan para imperialis asing! Merdeka!

Walaupun banyak tantangan dan suka-dukanya, secara keseluruhan tampaknya menjadi mahmud dan pahmud tampaknya adalah pengalaman yang seru dan membahagiakan. Apalagi kalo tetap ditaksir berondong! Semoga laporan Survei ini menjadi penyemangat para mahmud dan pahmud, apalagi yang baru saja keinjek potongan Lego yang sakitnya bukan main itu….

Akhir kata, gw mengucapkan terima kasih untuk SELURUH responden Survei Mahmud Pahmud Nasional atas partisipasinya. Sampai jumpa lagi di #SurveiNewsplatter lainnya yang selalu bermutu dan ngeri-ngeri sedaaap!

😀

 

 

5 Comments »

  1. Gila ini surveynya! Gue belom nikah sih, tapi gue bisa ngebayangin detail open-ended answernya. Gokiiiiiiiil Om!

Leave a comment